ILMU LOGAM
Pendahuluan
Di bumi terdapat terdapat banyak sekali zat – zat yang berguna untuk keparluan hidup kita, misalnya: minyak tanah, solar, bensin dll yang disebut minyak bumi. Juga unsur – unsur kimia yang berguna seperti: bijih besi, nikel, tembaga, uranium, titanium dst beserta mineral dan batuan.
Mineral dan batuan
Mineral adalah bahan dalam bumi yang mempunyai bentuk dan ciri – ciri khusus serta mempunyai susunan kimia yang tetap.
Batuan merupakan kombinasi antara dua macam atau lebih mineral dan tidak mempunyai susunan mineral yang tetap.
Bijih adalah mineral atau batuan yang mengandung satu atau beberapa macam logam dalam persentase yang cukup banyak untuk dijadikan bahan tambang.
Logam dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di dalam bumi, kebanyakan merupakan senyawa oksida, sulfida, karbonat, dan sulfat yang merupakan bijih logam yang perlu diolah menjadi bahan.
Ciri – ciri mineral
- Warna
Mineral mempunyai warna – warna tertentu, misalnya: malagit (logam asal tembaga) berwarna hijau, lazurit dan korundum berwarna biru, ada pula mineral yang memiliki bermacam – macam warna, misalnya kuarsa.
- Cerat
Cerat ialah warna yang timbul bila mineral tersebut digoreskan pada porselen yang tidak dilicinkan (kalau porselen itu sudah dilicinkan warnanya sudah tidak asli karena sudah ada zat lain).
- Kilatan
Kilatan ialah sinar suatu mineral apabila memantulkan cahaya yang dikenakan kepadanya. Misalnya emas, timah, dan tembaga, yang mempunyai kilat logam; pirargirit mempunyai kilat seperti intan; krisotil yang mengandung banyak asbes berkilat, seperti sutera; dan kaolin sebagai bahan pembuat porselen yang tidak berkilat (suram).
- Kristal
Mineral mempunyai bidang – bidang datar halus yang disebut Kristal atau belahan. Misalnya seng, patahannya akan memperlihatkan dengan jelas bentuk kristalnya, sehingga sepotong seng dapat dipecah – pecah menjadi beberapa kubus.
- Bentuk Kristal
Mineral yang satu dengan lainnya mempunyai bentuk Kristal yang berbeda, contohnya:
- Bentuk kubus, misalnya pada galmei (bijih seng) dan antimminiglans (bijih antimoni), seperti pada garam dapur
- Bentuk heksagonal (enam bidang), misalnya pada kuarsa
- Bentuk octahedron (delapan bidang), misalnya pada intan.
- Bentuk rombohedron (dua belas bidang), misalnya pada kalsit.
- Berat Jenis
Mineral pada umumnya mempunyai berat jenis antara dua sampai empat ton per meter kubik (2 sampai 4 ton/m³; kg/dm³; dan gram/mm³) berat jenis ini akan berubah setelah diolah menjadi bahan. Misalnya, emas berat jenisnya 19,3 gram/mm³ dan besi berat jenisnya 7,8 gram/mm³.
- Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan sebuah mineral terhadap goresan dengan mineral yang lain. Bekas goresan ini tidak dapat hilang bila dihapus, seandainnya dapat dihapus berarti goresan tersebut sebenarnya bubuk bahan yang lebih lunak yang melekat pada bahan yang lebih keras. Jadi bukan merupakan goresan atau luka yang sebenarnya.
Kekerasan mineral diukur denga membandingkan dengan mineral lain yang telah ditetapkan sebagai pembanding. Menurut Mohs kekerasan mineral dibagi menjadi sepuluh urutan, dari 1 sampai 10.
Daftar kekerasan menurut Mohs
Angka kekerasan | Bahan |
1 | Talk |
2 | Gibs |
3 | Kalsit |
4 | Fluorit |
5 | Apatit |
6 | Feldspat |
7 | Kuarsa |
8 | Topaz |
9 | Korundum |
10 | Intan |
Talk yang mempunyai kekerasan 1, dengan mudah dapat digores kuku jari kita yang mempunyai kekerasann 2,5.
- Reaksi Kimia
Mineral dapat dikenal dengan mereaksikannya dengan zat kimia. Misalnya kapur marmer (kalsit) bila ditetesi dengan HCl akan mengeluarkan gas yang tak berwarna dan tak berbau yaitu CO2. Dengan jalan ini dapat diketahui senyawa yang terdapat di dalam mineral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar