Hidup kita bisa dikatakan dibatasi oleh waktu. Takkan selamanya abadi, maka tentu sangat penting sekali untuk mengisi dan menghiasinya dengan kegiatan yang bervariasi. ini diharapkan agar hidup ini menjadi indah dan menyenangkan.

Rabu, 16 Februari 2011

Pupitas/Dial Test Indicator

PUPITAS

(DIAL TEST INDICATOR)


 

  1. Fungsi

    Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk mengetahui:

  • Kerataan permukaan benda kerja.
  • Mengukur daerah toleransi suatu produk.

Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada pupitas berupa lengan dengan ujung berbentuk boladan gerakkannya seperti busur, mempunyai kapasitas pengukuran yang lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.


 

  1. Konstruksi

    Bagian – bagian pupitas terdiri atas:

  • Sensor yang berbentuk lengan
  • Blok gerak
  • Blok diam
  • Piring ukur
  • Rangka terbuat dari metal atau plastic


     

  1. Pemakaian

    Pupitas dipasang pada dudukan pemindah (transfer stand) dengan tiang dan lengan yang dapat diatur dengan baut penyetel atau pengaturan secara feksibel. Pupitas dan stand transfer dapat dilihat pada gambar berikut:






  2. Macam – macam pupitas

    Dilihat dari konstruksi piring pengukur, pupitas terdiri atas:

  • Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya sejajar dengan sumbu rangka.
  • Pupitas dengan konstruksi piring ukur sumbunya tegak lurus dengan rangkanya.
  1. Pupitas dengan piring ukur sejajar dengan rangka



    Ukuran pupitas menurut standar Din 2270 sebagai berikut:

Pembagian skala ukuran (mm)

Jarak gerak (t) mm

Diameter piring ukur (D) mm

Panjang sensor

Angka ukuran skala

0,01

0,01

0,01

0,01

0,002

0,002

0,8

0,8

0,5

0,5

0,2

0,2

32

40

32

40

32

40

12

12

35

35

12

12

0 – 40 – 0

0 – 40 – 0

0 – 25 – 0

0 – 25 – 0

0 – 100 – 0

0 – 100 - 0


 

  1. Pupitas dengan piring ukur tegak lurus dengan rangka




  1. Penggunaan
    1. Mengukur permukaan (kerataan) secara bertingkat.
    2. Mengukur celah (permukaan luar) pada poros kerah (colar)
    3. Mengukur kerataan permukaan dari lubang bertingkat.
    4. Mengukur lubang alur da kesejajaran sumbunya.
    5. Mengukur kesejajaran permukaan, baik permukaan luuar maupun dalam.
    6. Mengukur kerataan bidang horizontal maupun bidang miring.


       

  2. Kesalahan ukur

    Gerak dari sensor sewaktu melakukan pengukuran harus simetris dengan sumbu gerak yang sejajar dengan permukaan bidang ukur.

    Jika pemasangan pupitas tidak sejajar dengan permukaan bidang ukur atau pemasangannya mempunyai posisi yang miring, maka akan terjadi kesalahan ukur yang disebut: kesalahan cosinus.

    Kesalahan cosines adalah kesalahan yang terjadi akibat posisi pemasangan sensor yang miring (tidak simetris). Kesalahan cosinus dihitung dengan persamaan:

    T = M cos θ


     


     


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar